PENGGELAPAN PAJAK LAGI?

Tentunya kita sudah tahu, bahwa sumber pendapatan negara sebesar 85,6% masih berasal dari pajak (Data menurut laman Kementerian Keuangan). Begitu pentingnya peran pajak, Namun beberapa orang masih enggan untuk membayar pajak.

Hidayatulloh (2016) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mendorong wajib pajak pribadi untuk menggelapan pajak. Penelitian Hidayatulloh (2016) memperoleh hasil bahwa norma subjektif dan kontrol perilaku persepsian berpengaruh terhadap niat untuk menggelapan pajak.

Logikanya seperti apa?

Seseorang melakukan penggelapan pajak salah satunya dipengaruhi oleh orang disekitarnya, baik teman, keluarga, atasan dan sebagainya. Sehingga, benar juga kita harus mencari teman yang dapat memotivasi atau mendorong kita menjadi lebih baik.

Ternyata selain orang yang disekitar kita, pengalaman masa lalu juga mempunyai peran dalam aktivitas penggelapan pajak. Misal, ketika kita melakukan kesalahan di masa lalu maka kita berupaya untuk mengurangi atau bahkan menghindari permasalahan yang serupa. Misalnya, ketika kita jadi mahasiswa dan kita pernah mengalami kegagalan belajar. Kegagalan tersebut mungkin disebabkan karena sistem belajar yang menggunakan SKS (Sistem Kebut Semalam) maka mahasiswa tersebut harus dapat mengubah sistem belajarnya agar tidak mengalami kegagalan belajar lagi.

 

lebih jelas silahkan baca artikel Hidayatulloh (2016)–>Disini

 

 

Leave a Reply