Category Archives: Uncategorized

NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO

SIAPA YANG WAJIB MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN?

Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam satu tahun sebesar Rp4.800.000.000,00 atau lebih. Namun, untuk wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari 4.800.000.000 dapat melakukan pembukuan, asalkan wajib pajak bersangkutan memilih untuk melakukan pembukuan.

SIAPA YANG MENYELENGGARAKAN PENCATATAN?

Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari 4.800.000.000. Wajib pajak ini menerima atau memperoleh penghasilan yang tidak dikenai pajak penghasilan bersifat final, menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.

Wajib pajak yang menggunakan norma perhitungan penghasilan neto wajib memberitahukan mengenai penggunaan norma penghitungan penghasilan neto kepada Direktur Jenderal Pajak paling lama tiga bulan sejak awal Tahun Pajak yang bersangkutan. Sehingga, wajib pajak yang tidak memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dianggap memilih menyelenggarakan pembukuan.

 

CATATAN LEBIH LANJUT DAPAT DIBACA  DI SINI

RELIGIUSITAS ATAU LINGKUNGAN SOSIAL?

Religiuistas atau lingkungan sosial?, Inilah dua faktor yang diduga akan memengaruhi persepsi etis mahasiswa, maupun niat untuk menggelapan pajak. Dua penelitian saya mengmbil topik religiusitas. Dua penelitian saya mendapatkan hasil yang sama, yaitu religiusitas tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa maupun niat untuk menggelapan pajak. Hasil ini sedikit membuat penulis kaget.

Penelitian saya yang berjudul “Faktor-Faktor yang mendorong individu untuk menggelapan pajak” memperoleh hasil bahwa religisuitas tidak berpengaruh terhadap niat individu untuk menggelapan pajak. Hasil ini didukung oleh hasil penelitian Welch et al. (2015), yang menyatakan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang sama mengenai penggelapan pajak terlepas dari tingkat religisuitas yang dimilikinya. Lebih lanjut, Mc Kerchar et al. (2013) serta Utama dan Wahyudi (2016), menyatakan bahwa belum ditemukan adanya suatu bukti yang menyatakan bahwa religisutas sebagai salah satu faktor yang memengaruhi moral pajak. Bahkan, lebih lanjut Mc Kerchar et al. (2013) menyatakan bahwa integritas pribadi dianggap memiliki efek yang lebih kuat terhadap sikap kepatuhan pajak dibandingkan dengan keyakinan agama.

Penelitian saya lebih lanjut menemukan bahwa niat untuk menggelapan pajak dipengaruhi oleh norma subjektif. Oleh karena itu, kerabat dekat, keluarga, rekan kerja, atasan, dan sebagainya merupakan salah satu penyebab individu untuk menggelapan pajak. Apakah dari hasil ini berarti bahwa “Individu akan melakukan sesuatu karena adanya dorongan/bujukan dari lingkungan dibandingkan dengan religuusitas?

 Hasil diatas membuat saya lebih termotivasi untuk meneliti kembali mengenai religuistas. Namun, penelitian saya selanjutnya tidak lagi terhadap niat untuk menggelapan pajak, akan tetapi terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Lagi-lagi, hasil yang saya temukan sama, yaitu religiusitas tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa.

Dari dua hasil penelitian diatas, saya berpikir kembali “benarkan religisiusitas tidak berpengaruh terhadap perilaku individu?”. Bisakan saya menyebutnya bahwa aktivitas individu yang terkait agama itu bukan suatu religusitas, namun hanya sebatas agama?. Atau bahwa individu akan bertindak atas bujukan orang lain (lingkungan sosial) dibandingkan religiusitasnya?. Silahkan bagi yang tertarik dapat melakukan penelitian lebih lanjut.

Apakah Kamu bertindak karena lingkungan sosial kamu?

Apakah ketika kamu berbuat etis juga karena dorongan lingkungan sosial kamu?

Kenapa lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap perilaku kamu?

Benarkan religisutas yang kamu miliki itu religiusitas bukan aktivitas keagamaan?

Mari kita renungkan!

Mari kita teliti kembali!

 

Sumber:

  1. Hidayatulloh, Amir. 2016. Faktor-Faktor Yang Mendorong Wajib Pajak Pribadi Untuk Menggelapkan pajak. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan OPTIMUM, Volume 6, Nomor 2, halaman 189-200
  2. Hidayatulloh, Amir, dan Sartini. 2018. Pengaruh Religiusitas dan Love of Money Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi. Hasil Laporan Penelitian

DOSEN SEKALIGUS SAHABAT MAHASISWA

Semester Gasal 2018/2019, saya diberi amanah untuk mengajar kelas Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi (SIMA) kelas A, B, C, dan D. Kelas ini adalah salah satu kelas yang membuat senang, ketawa, bahkan membuat saya marah.

Saya selalu menganggap mahasiswa adalah “sahabat saya”. Saya sebisa mungkin menempatkan diri saya sebagai dosen sekaligus sahabat bagi mahasiswa. Diawal perkuliahan SIMA, mungkin beberapa mahasiswa menganggap saya galak, dosen yang sering membuat mahasiswa bergadang, dan dosen yang membuat mahasiswa tegang setiap saya masuk kelas. Iy, membuat tegang karena mahasiswa diminta maju untuk menerangkan materi dan kalau mahasiswa tidak bisa menjelaskan materi, saya memberikan kesempatan mahasiswa tersebut untuk belajar di luar kelas.

Yang penasaran dengan tulisan ini silahkan unduh diartikel yang berjudul Amir Hidayatulloh