MENGAJAR MAHASISWA MILENIAL-METODA CARI JODOH

Lagi-lagi menulis mengenai metoda pengajaran yang pernah saya lakukan di kelas. Tidak dapat dipungkiri, kita sebagai pendidik sebagai zaman sekarang harus kreatif. Kita mengajar generasi milenial, walupun saya juga masih masuk tergolong milenial. Mungkin, zaman sekarang mahasiswa harus lebih diajak kreatif lagi saat di kelas. Jadi, mereka tidak hanya datang-duduk-mendengarkan (bagi yang mendengarkan)-dan pulang.

Salah satu metoda yang saya terapkan di kelas adalah mencari jodoh. Iy, mencari jodoh. Saya berharap dengan metoda ini mahasiswa menjadi fun, dan mereka tidak harus duduk manis saat di kelas.

Metoda ini mengharuskan mahasiswa untuk mengambil dua kartu yang sudah disediakan. Dua kartu tersebut harus berpasangan. Misal: “Saya adalah kontribusi wajib kepada negara, saya digunakan untuk kepentingan umum” (Kartu satu), maka mahasiswa harus mencari kartu dua yang bertulisan pajak. Kartu dapat dibuat oleh seorang pendidik, maupun dibuat oleh mahasiswa. Tapi perlu diingat, metoda ini hanya saya gunakan sebagai selingan (agar mahasiswa tidak hanya mendengar dan duduk manis).

Kelas harus dibuat menyenangkan. Kelas memberikan mahasiswa untuk berekspresi, baik melalui game, presentasi, maupun memanfaatkan teknologi. Kelas zaman milenial tidak lagi mempusatkan ke dosen namun mahasiswa lah yang menjadi pusat perhartian.

Lagi-lagi saya berkata, saya bukan ahli pendidikan maupun pengajaran. Namun, saya hanya berbagi pengalaman. Bagi yang akan memberikan kritik, maupun saran saya akan terima dengan lapang dada. Mendidik lah dengan hati.

Leave a Reply